Abstrak
Berkembangnya industri transportasi saat ini semakin membuat kebutuhan jalan,jembatan,dan ruang lainnya untuk alat transportasi itu sendiri harus segera dipenuhi atau segera dibangun.khusus untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbanyak didunia sangatlah diperlukan pembangunan jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan khususnya di pulau-pulau terpencil agar roda kehidupan bergerak dengan normal.
Pendahuluan
Kebutuhan akan sarana dan alat transportasi di Indonesia sangatlah diperlukan karena untuk menunjang berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari ekonomi,sosial,kesehatan,pendidikan, dan lain sebagainya.Dapat kita bayangkan jika disetiap pulau di Indonesia terdapat jalur penghubung antar pulau mungkin Indonesia akan menjadi negara paling produktif di dunia, karena dengan jalur-jalur penghubung tersebut roda perekonomian akan berputar dengan sangat cepat.Untuk itu sangat diperlukan pembangunan jembatan antar pulau, dengan begitu jika suatu saat masyarakat Indonesia memiliki suatu urusan di pulau lain maka akan dengan mudah dilakukan tanpa harus menunggu jadwal keberangkatan yang tertunda karena cuaca buruk dan lain sebagainya.Dalam pembahasan kali ini saya akan mengangkat tema pembangunan jembatan Selat Sunda,jembatan ini merupakan mega proyek yang sudah lama direncanakan pemerintah sejak era presiden Soekarno.
Pembahasan
Sejarah

Perencanaan Awal

Pra-Studi Kelayakan
Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009.Selanjutnya akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatera.Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang dan keekonomian serta sosial realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.
Data Teknik

Rute
*Pulau Jawa - Pulau Ular sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).
*Pulau Ular - Pulau Sangiang sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge).
*Pulau Sangiang sepanjang 5 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api.
*Pulau Sangiang - Pulau Panjurit sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge).
*Pulau Panjurit sepanjang 7,6 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api.
*Pulau Panjurit - Pulau Sumatera sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).
*Pulau Ular - Pulau Sangiang sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge).
*Pulau Sangiang sepanjang 5 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api.
*Pulau Sangiang - Pulau Panjurit sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge).
*Pulau Panjurit sepanjang 7,6 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api.
*Pulau Panjurit - Pulau Sumatera sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).