contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Rabu, 03 Maret 2010






Abstrak



Berkembangnya industri transportasi saat ini semakin membuat kebutuhan jalan,jembatan,dan ruang lainnya untuk alat transportasi itu sendiri harus segera dipenuhi atau segera dibangun.khusus untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbanyak didunia sangatlah diperlukan pembangunan jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan khususnya di pulau-pulau terpencil agar roda kehidupan bergerak dengan normal.



Pendahuluan



Kebutuhan akan sarana dan alat transportasi di Indonesia sangatlah diperlukan karena untuk menunjang berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari ekonomi,sosial,kesehatan,pendidikan, dan lain sebagainya.Dapat kita bayangkan jika disetiap pulau di Indonesia terdapat jalur penghubung antar pulau mungkin Indonesia akan menjadi negara paling produktif di dunia, karena dengan jalur-jalur penghubung tersebut roda perekonomian akan berputar dengan sangat cepat.Untuk itu sangat diperlukan pembangunan jembatan antar pulau, dengan begitu jika suatu saat masyarakat Indonesia memiliki suatu urusan di pulau lain maka akan dengan mudah dilakukan tanpa harus menunggu jadwal keberangkatan yang tertunda karena cuaca buruk dan lain sebagainya.Dalam pembahasan kali ini saya akan mengangkat tema pembangunan jembatan Selat Sunda,jembatan ini merupakan mega proyek yang sudah lama direncanakan pemerintah sejak era presiden Soekarno.



Pembahasan



Sejarah



Berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo (alm), seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bima­sakti yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Bali kemudian pada tahun 1965 Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung yang hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah tero­wong­an tunel dan pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku Presiden RI pada saat itu dan kemudian pada tahun 1997 Soeharto sebagai Presiden RI memerintahkan kepada BJ Habibie selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bima­sakti, Pada tahun 1990an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr.Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan peng­hu­bungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah tero­wong­an dibawah dasar laut untuk penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. sedangkan untuk Jembatan Selat Bali yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana dikarenakan pemerintahan daerah Provinsi Bali belum bersedia.



Perencanaan Awal



Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel dibawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra. Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Proyek ini dicetuskan pada tahun 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway). Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan Konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar Dollar Amerika atau 100 triliun rupiah yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia {BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah dilakukan Soft Launching 2007 Jembatan Selat Sunda dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2025.



Pra-Studi Kelayakan



Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009.Selanjutnya akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatera.Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang dan keekonomian serta sosial realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.



Data Teknik



Teknologi terapan Delta Qualstone S.K.125 telah memiliki sertifikat Hak Paten di Indonesia dan telah diuji di Balai Besar Pengujian Barang dan Bahan Teknik (B4T) Bandung, terdaftar pada Business Technology Center - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTC-BPPT), serta Teknologi Delta Qualstone SK 125 ini memberikan toleransi terhadap gempa hingga 9 skala richter.



Rute



*Pulau Jawa - Pulau Ular sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).
*Pulau Ular - Pulau Sangiang sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge).
*Pulau Sangiang sepanjang 5 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api.
*Pulau Sangiang - Pulau Panjurit sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge).
*Pulau Panjurit sepanjang 7,6 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api.
*Pulau Panjurit - Pulau Sumatera sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).



0

0 komentar:

Posting Komentar

bersiap-siap, hati-hati, dan selalu waspada...

Followers